Minggu, 18 Mei 2014

Kandungan ASI Dari Hari Ke Hari




Tak dipungkiri lagi, ASI memang makanan tak tergantikan. Kandungannya pun terus berubah sesuai kebutuhan gizi si kecil.
ASI mengandung zat gizi yang sangat lengkap, antara lain karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, faktor pertumbuhan, hormon, enzim dan zat kekebalan. Semua zat ini terdapat secara proporsional dan seimbang satu dengan lainnya. ASI merupakan nutrisi yang paling lengkap untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi.
Komposisi ASI berubah sesuai masa kehamilan dan usia pasca natal (melahirkan). Komposisi ASI yang diproduksi oleh ibu yang melahirkan bayi kurang bulan (prematur) berbeda dengan ASI yang diproduksi oleh ibu yang melahirkan bayi cukup bulan (matur). Demikian pula komposisi ASI yang keluar pada hari pertama sampai hari ke 4-7 (kolostrum) berbeda dengan ASI yang diproduksi hari 7-10 sampai hari ke 14 (ASI transisi) dan ASI selanjutnya (ASI matur). Komposisi tersebut sesuai dengan kebutuhan masing-masing bayi.
Komposisi ASI juga berbeda berdasarkan lamanya waktu menyusui. Pada permulaan menyusui (5 menit pertama) disebut foremilk, mengandung kadar protein yang tinggi. ASI yang dihasilkan pada akhir menyusui (setelah 15-20 menit) disebut hindmilk, mengandung kadar lemak yang tinggi. Maka dari itu disarankan kepada para ibu untuk menyusui bayinya sampai tuntas pada satu payudara, baru kemudian dapat berpindah ke payudara yang lain, agar bayi mendapatkan keselurahan kandungan ASI yang dibutuhkan.
Perubahan Komposisi ASI dari Hari ke Hari
a.      Kolostrum
Cairan kental berwarna kekuningan yang keluar dari payudara pada hari pertama sampai hari ke 4-7. Kolostrum mengandung lebih banyak protein, sedangkan kadar karbohidrat dan lemaknya lebih rendah dibandingkan dengan ASI matur. Selain itu, kolostrum mengandung zat kekebalan (antibodi) lebih banyak daripada ASI matur. Hal ini sangat menguntungkan, karena pada masa awal kelahirannya, bayi lebih banyak membutuhkan zat-zat pembangun (protein) untuk pembentukan sel-sel tubuhnya serta sangat rentan akan infeksi dari lingkungan sekitarnya. Pada saat ini pula bayi belum dapat membentuk kekebalan sendiri secara sempurna.
b.      ASI Transisi
Diproduksi dari hari ke 7-10 sampai hari ke 14. Pada saat ini kadar protein relatif berkurang, sedangkan kadar karbohidrat dan lemak meningkat, disertai volume yang juga semakin meningkat.
c.       ASI Matur
Merupakan ASI yang diproduksi sejak hari ke 14 dan seterusnya. Kadar karbohidrat dan lemak lebih tinggi dan kadar protein lebih rendah dibandingkan kolostrum dan ASI transisi. Selanjutnya komposisinya relatif konstan.
Tabel 1. Komposisi Kolostrum dan ASI Matur 
Kandungan (per 100 mL)
Kolostrum
ASI Matur
Energi (kkal)
58
70
Laktosa (gr)
5,3
7,3
Protein Total (gr)
2,3
0,9
IgA (mg)
364
142
Lemak (gr)
2,9
4,2
Vitamin A (µg)
89
67
Vitamin D (µg)
-
0,05
Vitamin E (µg)
1280
315
Vitamin K (µg)
0,23
0,21
Thiamin (µg)
15
21
Riboflavin (µg)
25
35
Niacin (µg)
75
150
Asam Folat (µg)
-
8,5
Vitamin B6 (µg)
12
93
Vitamin B12 (ng)
200
26
Vitamin C (mg)
4,4
4,0
Kalsium (mg)
23
28
Natrium (mg)
48
18
Kalium (mg)
74
58
Fosfor (mg)
14
15
Zat Besi (µg)
45
40
Selenium (µg)
-
2,0
Magnesium (µg)
-
0,6
Zinc (µg)
540
120
d.      Lemak
Merupakan sumber energi utama dalam ASI. Sekitar 50% kalori ASI berasal dari lemak. ASI mengandung asam lemak esensial, yaitu asam linoleat (Omega 6) dan asam linolenat (omega 3). Kedua asam lemak tersebut akan diolah oleh tubuh bayi menjadi AA (arachidonik acid)  yang berasal dari omega 6 dan DHA (docosahexaenoic acid) yang berasal dari omega 3. AA dan DHA berfungsi sangat penting dalam pertumbuhan sel-sel otak bayi.
e.       Karbohidrat
Karbohidrat utama dalam ASI adalah laktosa, yang juga berperan penting sebagai sumber energi. Laktosa mudah diurai menjadi glukosa dan galaktosa dengan bantuan enzim laktase yang sudah ada dalam mukosa saluran cerna bayi sejak lahir. Glukosa dan galaktosa berperan dalam perkembangan sistem syaraf. Zat gizi ini juga membantu penyerapan kalsium dan magnesium di masa pertumbuhan bayi.
f.       Protein
Terdapat kandungan protein yang tinggi pada ASI. Protein utama dalam susu adalah Whei dan Kasein. Whei lebih mudah dicerna dibandingkan Kasein. Rasio Whei dan Kasein merupakan salah satu keunggulan ASI dibandingkan susu sapi. ASI mengandung Whei lebih banyak yaitu 65 : 35. Komposisi ini menyebabkan ASI lebih mudah diserap dan dicerna. Sedangkan pada susu sapi rasio Whei : Kasein adalah 20 : 80, sehingga tidak mudah diserap.
Komponen dasar dari protein adalah asam amino yang berfungsi sebagai pembentuk struktur otak. Dalam ASI terdapat dua macam asam amino yang tidak terdapat dalam susu sapi yaitu sistin dan taurin. Sistin diperlukan untuk pertumbuhan somatik, sedangkan taurin untuk pertumbuhan otak.
g.      Garam dan Mineral
ASI mengandung garam dan mineral yang rendah. Hal ini sangat menguntungkan bagi neonatus karena fungsi ginjal yang belum optimal.
h.      Vitamin
ASI mengandung vitamin yang diperlukan oleh bayi. Vitamin K yang diperlukan untuk proses pembekuan darah terdapat dalam ASI dengan jumlah yang cukup dan mudah diserap.
Zat protektif dalam ASI
Laktobasilus bifidus berfungsi mengubah laktosa menjadi asam laktat dan asam asetat. Kedua asam ini menjadikan saluran pencernaan bersifat asam sehingga menghambat pertumbuhan mikroorganisme seperti bakteri E.coli yang sering menyebabkan diare pada bayi. Laktobasilus mudah tumbuh cepat dalam usus bayi yang mendapat ASI.
a.      Laktoferin
Laktoferin adalah protein yang berikatan dengan zat besi. Laktoferin bermanfaat untuk menghambat pertumbuhan E.coli dan jamur kandida.
b.      Antibodi
ASI terutama kolostrum mengandung immunoglobulin yaitu secretory IgA (SIgA), yang berguna untuk pertahanan tubuh bayi.
Referensi :
1.      Manajemen Laktasi, Perinasia, Jakarta, 2004
2.      Lawrence RA, Lawrence RM. Breastfeeding : a guide for the medical proffesion. 6th Edition. Philadelphia: Elsevier Mosby. 2005
http://www.anakku.net/kandungan-asi-dari-hari-ke-hari.html

Tidak ada komentar: