Tak
dipungkiri lagi, ASI memang makanan tak tergantikan. Kandungannya pun terus
berubah sesuai kebutuhan gizi si kecil.
ASI
mengandung zat gizi yang sangat lengkap, antara lain karbohidrat, lemak,
protein, vitamin, mineral, faktor pertumbuhan, hormon, enzim dan zat kekebalan.
Semua zat ini terdapat secara proporsional dan seimbang satu dengan lainnya.
ASI merupakan nutrisi yang paling lengkap untuk pertumbuhan dan perkembangan
bayi.
Komposisi
ASI berubah sesuai masa kehamilan dan usia pasca natal (melahirkan). Komposisi
ASI yang diproduksi oleh ibu yang melahirkan bayi kurang bulan (prematur)
berbeda dengan ASI yang diproduksi oleh ibu yang melahirkan bayi cukup bulan
(matur). Demikian pula komposisi ASI yang keluar pada hari pertama sampai hari
ke 4-7 (kolostrum) berbeda dengan ASI yang diproduksi hari 7-10 sampai hari ke
14 (ASI transisi) dan ASI selanjutnya (ASI matur). Komposisi tersebut sesuai
dengan kebutuhan masing-masing bayi.
Komposisi
ASI juga berbeda berdasarkan lamanya waktu menyusui. Pada permulaan menyusui (5
menit pertama) disebut foremilk, mengandung kadar protein yang tinggi.
ASI yang dihasilkan pada akhir menyusui (setelah 15-20 menit) disebut hindmilk,
mengandung kadar lemak yang tinggi. Maka dari itu disarankan kepada para ibu
untuk menyusui bayinya sampai tuntas pada satu payudara, baru kemudian dapat
berpindah ke payudara yang lain, agar bayi mendapatkan keselurahan kandungan
ASI yang dibutuhkan.
Perubahan Komposisi ASI dari Hari ke Hari
a. Kolostrum
Cairan kental berwarna kekuningan yang keluar dari payudara
pada hari pertama sampai hari ke 4-7. Kolostrum mengandung lebih banyak
protein, sedangkan kadar karbohidrat dan lemaknya lebih rendah dibandingkan
dengan ASI matur. Selain itu, kolostrum mengandung zat kekebalan (antibodi)
lebih banyak daripada ASI matur. Hal ini sangat menguntungkan, karena pada masa
awal kelahirannya, bayi lebih banyak membutuhkan zat-zat pembangun (protein)
untuk pembentukan sel-sel tubuhnya serta sangat rentan akan infeksi dari
lingkungan sekitarnya. Pada saat ini pula bayi belum dapat membentuk kekebalan
sendiri secara sempurna.
b. ASI Transisi
Diproduksi dari hari ke 7-10 sampai hari ke 14. Pada saat
ini kadar protein relatif berkurang, sedangkan kadar karbohidrat dan lemak
meningkat, disertai volume yang juga semakin meningkat.
c. ASI Matur
Merupakan ASI yang diproduksi sejak hari ke 14 dan
seterusnya. Kadar karbohidrat dan lemak lebih tinggi dan kadar protein lebih
rendah dibandingkan kolostrum dan ASI transisi. Selanjutnya komposisinya
relatif konstan.
Tabel 1. Komposisi Kolostrum dan
ASI Matur
Kandungan (per 100 mL)
|
Kolostrum
|
ASI Matur
|
Energi (kkal)
|
58
|
70
|
Laktosa (gr)
|
5,3
|
7,3
|
Protein Total (gr)
|
2,3
|
0,9
|
IgA (mg)
|
364
|
142
|
Lemak (gr)
|
2,9
|
4,2
|
Vitamin A (µg)
|
89
|
67
|
Vitamin D (µg)
|
-
|
0,05
|
Vitamin E (µg)
|
1280
|
315
|
Vitamin K (µg)
|
0,23
|
0,21
|
Thiamin (µg)
|
15
|
21
|
Riboflavin (µg)
|
25
|
35
|
Niacin (µg)
|
75
|
150
|
Asam Folat (µg)
|
-
|
8,5
|
Vitamin B6 (µg)
|
12
|
93
|
Vitamin B12 (ng)
|
200
|
26
|
Vitamin C (mg)
|
4,4
|
4,0
|
Kalsium (mg)
|
23
|
28
|
Natrium (mg)
|
48
|
18
|
Kalium (mg)
|
74
|
58
|
Fosfor (mg)
|
14
|
15
|
Zat Besi (µg)
|
45
|
40
|
Selenium (µg)
|
-
|
2,0
|
Magnesium (µg)
|
-
|
0,6
|
Zinc (µg)
|
540
|
120
|
d. Lemak
Merupakan sumber energi utama dalam ASI. Sekitar 50% kalori
ASI berasal dari lemak. ASI mengandung asam lemak esensial, yaitu asam linoleat
(Omega 6) dan asam linolenat (omega 3). Kedua asam lemak tersebut akan diolah
oleh tubuh bayi menjadi AA (arachidonik acid) yang berasal dari
omega 6 dan DHA (docosahexaenoic acid) yang berasal dari omega 3. AA dan
DHA berfungsi sangat penting dalam pertumbuhan sel-sel otak bayi.
e. Karbohidrat
Karbohidrat utama dalam ASI adalah laktosa, yang juga
berperan penting sebagai sumber energi. Laktosa mudah diurai menjadi glukosa
dan galaktosa dengan bantuan enzim laktase yang sudah ada dalam mukosa saluran
cerna bayi sejak lahir. Glukosa dan galaktosa berperan dalam perkembangan
sistem syaraf. Zat gizi ini juga membantu penyerapan kalsium dan magnesium di
masa pertumbuhan bayi.
f. Protein
Terdapat kandungan protein yang tinggi pada ASI. Protein
utama dalam susu adalah Whei dan Kasein. Whei lebih mudah dicerna dibandingkan
Kasein. Rasio Whei dan Kasein merupakan salah satu keunggulan ASI dibandingkan
susu sapi. ASI mengandung Whei lebih banyak yaitu 65 : 35. Komposisi ini
menyebabkan ASI lebih mudah diserap dan dicerna. Sedangkan pada susu sapi rasio
Whei : Kasein adalah 20 : 80, sehingga tidak mudah diserap.
Komponen dasar dari protein adalah asam amino yang berfungsi
sebagai pembentuk struktur otak. Dalam ASI terdapat dua macam asam amino yang
tidak terdapat dalam susu sapi yaitu sistin dan taurin. Sistin diperlukan untuk
pertumbuhan somatik, sedangkan taurin untuk pertumbuhan otak.
g. Garam dan Mineral
ASI mengandung garam dan mineral yang rendah. Hal ini sangat
menguntungkan bagi neonatus karena fungsi ginjal yang belum optimal.
h. Vitamin
ASI mengandung vitamin yang diperlukan oleh bayi. Vitamin K
yang diperlukan untuk proses pembekuan darah terdapat dalam ASI dengan jumlah
yang cukup dan mudah diserap.
Zat protektif dalam ASI
Laktobasilus bifidus berfungsi mengubah laktosa menjadi asam
laktat dan asam asetat. Kedua asam ini menjadikan saluran pencernaan bersifat
asam sehingga menghambat pertumbuhan mikroorganisme seperti bakteri E.coli
yang sering menyebabkan diare pada bayi. Laktobasilus mudah tumbuh cepat dalam
usus bayi yang mendapat ASI.
a. Laktoferin
Laktoferin adalah protein yang berikatan dengan zat besi.
Laktoferin bermanfaat untuk menghambat pertumbuhan E.coli dan jamur
kandida.
b. Antibodi
ASI terutama kolostrum mengandung immunoglobulin yaitu secretory
IgA (SIgA), yang berguna untuk pertahanan tubuh bayi.
Referensi :
1.
Manajemen Laktasi, Perinasia,
Jakarta, 2004
2.
Lawrence RA, Lawrence RM.
Breastfeeding : a guide for the medical proffesion. 6th Edition.
Philadelphia: Elsevier Mosby. 2005
http://www.anakku.net/kandungan-asi-dari-hari-ke-hari.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar